Minggu, 26 Juni 2011

Tujuan dan fungsi negara

Tujuan dan fungsi negara
1.      Teori Shang Yang
Dalam bukunya a classic of the chinese school of law, oleh Lord Shang, didalam negara terdapat 2 pihak yaitu penguasa/ pemerintah/ negara dan rakyat. Kalau penguasa kuat maka rakyat akan lemah dan sebaliknya. Supaya negara itu kuat ada 4 hal :
a.      Negara harus mengumpulkan kekuasaan/ kekuatan yang sebesar”nya.
b.      Negra harus menyiapkan iliter yang kuat berdisiplin dan anggup menghadapi segala kemungkinan.
c.       Rakyat harus bodoh agar pemerintah dapat berkuasa penuh atas rakkyat.
d.      Kebudayaan rakyat harus dihilangkan. Paling tidak ada 10 kebudayaan yang dianggap oleh negara dapat menimbulkan bencana ( ten evils ) yaitu : rites/ adat, music/musik, odes/nyanyian, history/riwayat, virtue/kebaikan, moral culture/ kesusilaan, filialpiety/ hormat kepada orang tua, brotherly duty/ kewajiban bersaudara, integrity/ kejujuran dan sophistry.
2.      Nicollo Machieaveli
Disamping kekuasaan tujuan negara untuk mencapai kemakmuran dan persatuan. Negara harus berada diatas semua golongan, walaupun negara itu lemah tetapi tidak boleh melihatkan dirinya lemah. Terhadap rakyat pemerintah harus bersikap seperti singa supaya rakyat takut dan juga seperti kancil yang cerdik menguasai rakyat.
Pemerintah boleh berbuat apa saja aalakan untuk kepentingan negara ( menghalalkan segala cara ). Setiap perlawanan harus ditindak. Pemerintah harus melepaskan diri dari nature recht, pemerintah boleh mengabaikan kesusilaan. Disebut ajaran Machiavelisme.
3.      Dante Aleghiere (1263-1321) di Florent.
Bukunya die Monarchia. Tujuan negara menciptakan perdamaian dunia dengan menciptakan undang” yang berlaku sama untuk semua umat manusia. Kekuasaan harus terpusat disatu tangan, negara harus berbentuk moarki.
4.      Immanuel Kant
Tujuan negara menegakkan hak dan kebebasan warganya. Negara harus menjamin kedudukan hukum dari warganya. Dalam negara harus ada pemisahan kekuasaan.
5.      Kaum Soialis
Tujuan negara memberikan kebahagiaan yang sebesar”nya dan merata bagi setiap manusia. Setiap manusia harus mempunyai mata pencaharian yang layak dan dijamin hak dan kebebasannya melaluia undang”. Kaitannya dengan ekonomi semua alat” produksi yang penting yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kaum sosialis menghendaki campurtangan negara sebanyak mungkin dalam ekonomi.
6.      Kaum kapitalis
Tujuan negara mencapai kebahagiaan bagi warganya, kepada warga negara harus diberi kebebasan yang sebesar”nya termasuk dalam bidang ekonomi.
Fungsi negara
Teori trias politica
1.      Anarchisme
Adalah kodrat manusia yang pada dasarnya baik, maka tidak perlu ada pemerintah, yang dilengkapi alat” paksa. Fungsi negara diakukan oleh asosiasi”. Anarchisme menginginkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi” paksaan yang mengekang masyarakat.
2.      Individualisme ( Laissez Faire )
Negara adalah suatu keburukan yang terpaksa diterima. Pemerintah berperan dalam bidang keamanan dan ketertiban. Terbentuklah negara hukum, yaitu polirei staat dan nachi wacher staat. Polirei staat adalah negara baru bertindak apabila ada pelanggaran. Individualisme didasarkan 3 hal :
a.       Dasar etis, tujuan umat manusia adalah mengembangkan secara harmoni yang ada pada dirinya. Maka manusia diberikan kebebasan sebesar mungkin sehingga negara tidak boleh campur tangan.
b.      Ekonomis, dalam memenuhi kepentingannya sendiri semua individu harus mencapai kemakmuran dan kebahagiaan masing”.
c.       Ilmiah, mengembil pendapatnya dari pertumbuhan biologis binatang ( survival th fittest ), yaitu manusia harus bisa menyingkirkan saingannnya disebut persaingan bebas.
3.      Sosialisme
Diartikan sebagai gerakan sosial yang menginginan campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi. Sosialisme menghendaki agar semua alat” produksi yang penting yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
4.      Komunisme
Mencapai tujuan dengan cara revolusi.
5.      Sindikalisme ( serikat pekerja )
Tujuannya bukan sosialisme kenegaraan tapi sosialisme serikat pekerja, artinya sindikalisme yang memegang peranan dalam negara bukan negara tapi serikat pekerja. Caranya mereka menginginkan agar alat” produksi yang ada pada aum borjuis dirampas untuk serikat pkerja.
6.      Facisme / fascio ( kelompok )
Dimotori oleeh militer, puncaknya oleh mussolinni. Negara diatas segala”nya. Kepemimpinan secara diktator / totaliterisme.
7.      Kolektivisme empiris
Merupakan aliran yang berusaha mengajukan kesejahteraan kolektif dengan menyediakan jasa” yang tidak dilakuakn / diberikan oleh usaha”swasta. Menyetujui penguasaan umum atas dinas” umum yang vital.

Perkembangan ilmu negara
1.      Masa yunani purba
a.       Socrates ( 470-399 sm )
Negara bukanlah suatu organisasi yang dibuat manusia untuk manusia deni kepentinga dirinya pribadi, melainkan negara itu suatu susunan yang objektif bersandarkan kepada sifat hakikat manusia karena itu bertugas untuk melaksanakan dan menerapkan hukum” yang objektif.
b.      Plato  ( 429-347 sm )
Teorinya yang terkenal ajaran dua dunia yaitu dunia cita dan dunia alam. Dunia cita bersifat immaterial yaitu idea atau kenyataa sejati yang bersemayam di alam tersendiri ialah di alam cita yang berada diluar dunia palsu. Dunia alam bersifat material yaitu dunia fana yang bersifat palsu.
Dunia cita dibagi tiga yaitu cita kebenaran, cita keindahan dan kesenia dan cita kesusilaan. Dunia lam terbagi dalam pikiran, rasa, dan kemauan.
Bukunya yang terkenal yaitu politea ( the republic ) atau mengenai negara, politicos ( the statement ) atau mengenai ahli negara, dan nomoi ( the law ) atau mengenai undang”.
5 macam bentuk negara yang sesuai dengan sifat” tertentu dari jiwa manusia:  Aristokrasi, Oliggarhi, Timokrasi, Demokrasi dan Tirani. Bentuk negara menurut plato yaitu The ideal form atau bentuk cita , dan The coruption form ( the degenerate form ) atau bentuk pemerosotan.
c.       Aristoteles ( 384-322 )
3 macam negara berdasaran kriteria atau ukuran kuantitatif yaitu:
Ø  One man rule pemerintahan satu orang; monarchi.
Ø  A few men rule atau pemerintaha beberapa/ sedikit orang ; aristokrasi.
Ø  The many men or the people rule atau pemerintahan orang banyak dengan tujuan untuk kepentingan umum ; politea polity atau republik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar