Selasa, 21 Juni 2011

MAKALAH PENULISAN UNSUR SERAPAN MENURUT EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN


PENULISAN UNSUR SERAPAN
MENURUT EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
MAKALAH
SEBAGAI EVALUASI KEGIATAN TERSTRUKTUR I BAHASA INDONESIA SEMESTER I

oleh
ABDUL KADIR BIN USMAN

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM-SYEKH YUSUF
TANGERANG
2010


KATA PENGANTAR

       Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
       Adanya pembuat makalah, selain sebagai syarat Evaluasi Kerja Terstruktur I (EKT I), juga sebagai sarana pembahasan dan pemahaman dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
       Makalah yang penulis buat mencakup materi yang telah dibahas sebelumnya, sehingga penulis hanya memperjelas dan meringkas materi yang telah tersaji. Materi yang penulis ringkas mengenai “Penulisan Unsur Serapan” yang di dalamnya memuat tentang unsur bahasa asing yang diserap menjadi kaidah bahasa Indonesia dan menjadi ejaan yang disempurnakan, kemudian pembahasan tentang istilah-istilah asing dan untuk tambahan materi penulis juga meringkas materi tentang imbuhan awal dan akhiran yang diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
       Penulis berharap agar materi dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya Fakultas Hukum Semester I yang masih tahap pembelajaran dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta dalam menyajikan materi tentang “Penulisan Unsur Serapan”.
       Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.                  Dra. N. Su Kartinah selaku dosen dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.                  Serta kepada semua rekan yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan               pembuatan makalah.
       Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
       Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Tangerang, 30 November 2010

Penulis



PENDAHULUAN

A.         Latar belakang

       Seperti kita ketahui, bahasa Indonesia tidak hanya terdiri dari bahasa murni asli Indonesia saja. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia juga menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, ataupun Inggris.
       Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu:
       Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, l’ exploitation del’homme par l’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
       Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misalnya saja central menjadi sentral, accomodation menjadi akomodasi, rhythm menjadi ritme, dan scenography menjadi senografi. Selain kata-kata di atas, tentunya masih banyak perbendaharaan kata lain yang harus disesuaikan dengan EYD.





B.         Tujuan

       Makalah ini disusun oleh kelompok kami bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing, sebagai syarat untuk mengikuti ujian tengah semester. Di samping itu, penulis berharap para pembaca dapat memahami tata cara penulisan unsur serapan.
       Makalah ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai kesulitan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Harapannya makalah ini memberi manfaat besar bagi setiap pemakai bahasa Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai wujud nyata dalam usaha melestarikan dan mengembangkan bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

C.         Pembatasan  Masalah

       Di zaman yang telah berkembang dan modern ini, dengan saranaa teknologi yang telah ada seperti facebook, email, media massa dan lain-lainnya. Sering kita temukan beberapa istilah-istilah bahasa asing dan penulisan bahasa asing yang di dalamnya merupakan bahasa yang belum seutuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia  yang lazim dipakai oleh masyarakat. Hal tersebut seharusnya menjadikan kita keprihatinan terhadap penggunaan bahasa negara kita.
       Untuk itu, kita sebagai mahasiswa sekaligus penduduk asli Indonesia haruslah kritis dan bersifat memperrtahankan kebudayaan negara terutamaa dalam berbahasa, karena bahasa merupakan suatu peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari serta bagi pendidikan




D.         Ruang Lingkup

       Adanya penyusunan makalah pada kali ini, penulisan memfokuskan materi tentang penulisan unsur serapan. Yang isinya mencakup berbagai istilah-istilah bahasa asing, penyesuaian ejaan,huruf gugus konsonan asing serta kalimat-kalimat yang menggunakan unsur serapan. Di samping itu penulis mmberikan contoh kita yang merupakan penulisan unsur serapan.
       Menurut pedoman ejaan yang disempurnakan,bahasa Indonesia menyerap unsur menyerap unsur  dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa lain,baik dari bahasa daerah,maupundari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda dan Inggris. Dan berdasarkan taraf integrasinya unsur pijaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar:
1.            Unsur pinjaman yang belum di sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia
2 .     Unsur pinjaman yang pengucapannya dan penulisannya di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
       Dalam makalah ini akan di bahas secara menyeluruh tentang bahasa-bahasa asing dan golongan besar unsur pinjaman tersebut, beserta contoh dalam penempatannya.








E.           METODE PENULISAN

1.         Metode Kepustakaan

       Yaitu mencari dan mendapatkan sumber bahan-bahan bacaan yang mendidik serta menunjang kepada materi.

2.Metode Diskusi

       Penulis menyampaikan dan membahas bahan-bahan materi secara menyeluruh dengan cara mendiskusikan tema pada makalah ini.

F.          SISTEMATIKA PENULISAN

       Sistematika makalah ini teerdiri dari empat bab, dengan rinciannya sebagai berikut:

       Bab I memuat tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar Belakang, Pembatasan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penulian, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan dan Hasil Yang diharapkan.






BAB II
PENULISAN UNSUR SERAPAN

A.          UNSUR SERAPAN

       Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan long march. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
       Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia dan diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
       Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata sepertistandardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
       Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k (cubicmenjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k(aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), ftetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor), phmenjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
       Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya akhiran -agemenjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if.
       Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapantersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.
       Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.

       C di muka a,u,oa,dan konsonan menjadi k
Calomel                                   kalomel
Construction                           konstruksi
Cubik                                      kubik
Coup                                       kup

       C (sanskerta) menjadi s
Cabda                                      sabda
Castra                                      sastra

       Ee (Belanda) menjadi e
Stratosffer                               stratosfer
System                                                system

       I, pada awal suku kata di muka vocal,tetap i
Imbus                                      imbus
Ion                                           ion
Iota                                          iota

       Ie (Belanda) menjadi I jika lafalnya i
Variety                                                varietas
Patient                                     pasien
Efficient                                  efisien

       Oe (oi yunani) menjadi e
Oestrogen                                estrogen
Oenology                                enology
Foetus                                     fetus



       Oo (inggris) menjadi u
Cartoon                                   kartun
Proof                                       pruf
Pool                                         pul

       Oo (Belanda) menjadi u
Kompoor                                 kompor
Provost                                    provos

       Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat membingungkan.
Misalnya:
Gabro                                      gabro
Accu                                        aki
Effect                                      efek
Commission                            komisi
Ferrum                                     ferum
Solfeggio                                 solfegio

Tetapi:
Mass                                        massa



Catatan:
1.            Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi diubah
Misalnya:
Kabar                 Sirsak
Iklan                   Perlu
Bengkel              Hadir
       Sekalipun  dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu di Indonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.

       Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement. 

       -aat (Belanda) menjadi –at
advokaat                                                         advokat
plaat                                                                pelat

       -age menjadi –ase
percentage                                                       persentase
etalage                                                             etalase
       -al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural, structureel                                      structural
formal, formeel                                               formal

       -ant menjadi -an
accountant                                                       akuntan
informant                                                        informan

       -archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy, anarchie                                            anarki
oligarchy, oligarchie                                        oligarki

       -ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary, complementair                      komplementer
primary, primair                                               primer

      
-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie                                                     aksi
publication, publicatie                                     publikasi

       -eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi –il
matereel                                                           materiil
morel                                                               moril

       -ein tetap ein
casein                                                              kasein
protein                                                             protein

       -ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic, logica                                                     logika
phonetics, ponetiek                                         fonetik

       ic (nomina) menjadi ik
electronic                                                         elektronik
statistic                                                            statistik

      
      -ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic, electronisch                                    elektronis
economical, economisch                                 ekonomis

       -ile, -iel menjadi -il
percentile, percentiel                                       persentil
mobile, mobiel                                     mobil

       -is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism, modernisme                                 modernisme
communism, comunisme                                 komunisme

       -ist menjadi -is
publicist                                                           publisis
egoist                                                               egois

       -ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive, descriptief                                    deskriptif
demonstrative, demonstratief                         demonstratif

       -logue menjadi -log
catalogue                                                         katalog
dialogue                                                          dialog


       -logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology, technologie                                  teknologi
physiology, pysiologie                                    fisiologi

       -loog (Belanda) menjadi –log
analoog                                                            analog
epiloog                                                                        epilog

       -oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid, homonoide                                    homonoid
anthropoid, anthropoide                                 anthropoid

       -oir(e) menjadi -oar
trotoir                                                              trotoar
repertoire                                                         repertoar

       -or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directer                                             direktur
inspector, inspecteur                                       inspektur


       -or tetap -or
dictator                                                            dictator
corrector                                                          corektor

       -ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit                                     universitas
quality, kwaliteit                                             kualitas

       -ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure, struktuur                                          struktur
premature, prematuur                                      prematur

B.           Penyerapan Istilah Asing

       Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.

a.       Istilah serapan yang di pilih lebih cocok karena konotasinya
b.      Istilah serapan yang di pilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
c.       Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia trlalu banyak sinonimnya.
       Proses penyerapan itu dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan yang berupa penyesuaian ejaan dan lafal.
                                 
Istilah Asing
Istilah Indonesia yang di anjurkan
Istilah Indonesia yang dijauhkan
a.             Urine
Faeces
Urine
Anus
Feses
Urine
Lubang pantat
Tahi
kencing

  1. Amputation


Decibel

Lip rounding
Marathon
Oxygen
Chemistry
Amputasi


Decibel

Labialisasi
Marathon
Oksigen
Kimia
Pemotongan (pembuangan) anggota badan
Satu ukuran kekerasan  suara


Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zata asam
Ilmu urai
  1. Dysentery

Energy
Horizon
Narcotic

Disentri

energi
Horizon
narkotik
Sakit murus;berak darah;mejan
Daya;gaya;tenaga;kekuatan
Kakilangit;ufuk cakrawala
Madat;obatbius;candu;opium;dadah;ganja


C.          Macam Dan Sumber Bentuk Serapan

       Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan. Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan

1.      Konteks situasi dan ikatan kalimat
2.      Kemudahan belajar bahasa
3.      Kepraktisan.

       Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:
Bound morpheme                   morfem terikat
Clay colloid                             koloid lempung
Clearance                                volume ruang bakar
Subdivision                             subbagian


PENUTUP

A.         Kesimpulan 

       Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur serapan.
       Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

B.           KRITIK DAN SARAN

      Makalah ini dibuat  setelah diadakannya diskusi kelas 1a semester 1 Fakultas Hukum Universitas Syekh-Yusuf  Tangerang, yang telah dipresentasikan oleh penulis pada tanggal 24 Oktober 2010. Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami bagaimana cara penulisan unsur serapan yang sesuai ejaan yang disempurnakan.     




           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar